Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, Indonesia menyarankan solusi dua negara (two state solution) untuk meredam serangan Israel ke Gaza, Palestina. Dukungan ini disampaikan Prabowo saat bertemu Presiden AS Joe Biden pada Selasa (12/11/2024) waktu setempat.
Adapun solusi dua negara merupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan mendirikan dua negara untuk dua bangsa. Artinya, Israel harus mengakui keberadaan Palestina sebagai negara berdaulat yang berdampingan dengan Israel. “Ya kita bahas itu (Gaza), saya tetap menyarankan two state solution, sebenarnya mereka juga setuju,” kata Prabowo usai bertemu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/11/2024).
Kepala Negara menuturkan, Indonesia juga berharap terjadi gencatan senjata dalam konflik tersebut. Menjaga Reputasi Kabinet Merah Putih Prabowo Artikel Kompas.id “Kita bekerja, kita berharap untuk bisa gencatan senjata segera,” ucap dia. Tak hanya soal Gaza, pihaknya juga membahas masalah Laut China Selatan (LCS). Terkait Laut China Selatan ini, Prabowo dan Presiden China Xi Jinping telah menyepakati pernyataan bersama saat melawat ke China, Sabtu (9/11/2024), pekan lalu. Prabowo menyatakan, Indonesia ingin bekerja sama dengan semua pihak.
“Laut China Selatan kita bahas, saya katakan kita ingin kerja sama dengan semua pihak. Kita menghormati semua kekuatan tapi kita juga akan tetap mempertahankan kedaulatan kita,” ungkap Prabowo. Baca juga: 40 Orang Tewas Saat Drone Israel Serang Zona Aman di Wilayah Gaza Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menemui Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.
Pertemuan itu terselenggara di salah satu ruang di Gedung Putih, Ruang Oval (Oval Office). Keduanya berjabat tangan dengan hangat sebelum memulai perbincangan. Turut hadir mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, delegasi Amerika Serikat yang hadir adalah Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional Jake Sullivan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Lakhdir, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Dan Kritenbrink, serta Asisten Khusus Presiden dan Direktur Senior untuk Asia Timur dan Oseania Mira Rapp-Hooper. (Kps)