Kader partai Gerindra yang juga Ketua Tim Pemenangan R1DO Jakarta Utara, David Rahardja angkat bicara menanggapi penyebaran berita hoax di media sosial, yang secara tendensius menyudutkan calon gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (R1DO).
“Kami memberikan tanggapan terhadap dinamika yang saat ini berkembang di media sosial, utamanya di grup-grup whatsap, dimana ada statement-statement yang menurut saya itu menyudutkan pasangan R1DO”, kata David dalam pernyataannya, Kamis (21/11).
Disampaikannya, dalam unggahan medsos dimaksud ada pernyataan, “Ridwan Kamil sudah tandatangani pakta itegritas FPI Jakarta”.
“Itu benar. Itu adalah fakta. Namun ada tambahan oleh oknum orang yang tidak jelas (yang menuliskan) : “Nah, kan, jelas sudah, RK lawan kita. Punya watak intoleransi dan radikalisme”. Ini disusupkan. Ini black campaign”, ungkap David.
“Saya tidak menganjurkan teman-teman untuk meneruskan atau melanjutkan ini kepada teman-teman yang lain, karena bisa terkena Undang-undang ITE, (hal) Pencemaran Nama Baik melalui media elektronik”, lanjut David.
David menegaskan, Ridwan Kamil (RK) adalah sosok yang mengayomi, jauh dari yang dituduhkan oleh berita hoax tersebut.
“Ridwan Kamil TIDAK seperti itu. RK walaupun menandatangani pakta integritas dengan FPI, tapi beliau juga menandatangani pakta integritas dengan kaum minoritas. Dimana berita ini tanggal 15 November, tanggal 19 November di detikcom ada berita : “RK Janji Merangkul Umat Kristiani Pamer Kerukunan Beragama Saat Gubernur Jabar”, dimana diberitakan, acara kampanye riang gembira di Balai Sarbini Jakarta Selatan, Selasa 19 November 2024 RK juga menandatangani pakta integritas tentang janjinya bagi umat nasrani. Statement RK (saat itu) : Malam ini ada deklarasi dari relawan dimana ada pakta integritas yang saya tandatangani terkait harapan dari mayoritas umat kristiani agar dalam memimpin Jakarta, keadilan, kedamaian, jauh dari keradikalan bisa kita hadirkan dalam lima tahun ke depan”.
“Jadi saya berharap teman-teman semua, warga DKI, lebih bijak dalam memilih atau menyebarkan berita-berita yang terkait tentang pilkada. JANGAN menyudutkan, JANGAN menyebarkan hoax”, papar David.
David menegaskan akan menindaklanjuti secara hukum setiap pemberitaan hoax tentang Ridwan Kamil.
“Sanksi hukum akan menindak lanjuti terkait dugaan pencemaran nama baik melalui media”, tandasnya.
David menilai, dari beredarnya berita-berita hoax ini menunjukkan bahwa mesin politik lawan sudah kehabisan ide, sehingga menggunakan segala macam cara.
“Sepertinya tim lawan sudah kehabisan cara untuk bisa bersaing secara sehat dengan kami, sehingga sudah menggunakan segala upaya. Karena, seperti teman-teman ketahui, tidak mungkin orang yang berada di atas atau diunggulkan, itu iri kepada orang yang ada di bawah. Yang benar adalah orang yang ada di bawah, itu iri kepada orang yang ada di atas”, ujarnya.
“Maka sekali lagi saya mengajak, teman-teman, warga DKI Jakarta, jangan lupa gunakan hak pilih, tanggal 27 November, untuk berangkat ke TPS, menangkan Ridwan Kamil satu putaran. Coblos nomor urut 1”, pungkas David.