Connect with us

Gaya Hidup

Nur Saadah Menerima Penghargaan Prestisius “The Most Inspiring & Women Leaders Of The Year” di Yogyakarta

Disela-sela kesibukanya mengikuti Konggres Persatuan Insinyur Indonesia – PII di Yogyakarta tanggal 5-6 Desember 2024 di Royal Ambarukmo Hotel, Nur Saadah yang juga Dewan Pembina Badan Kejuruan Kimia PII dan Pengurus Pusat PII menghadiri Gala Winner di Grand Sambisari eL Hotel Yogyakarta – Malioboro, acara diiringi dengan live musik dan penyanyi kenamaan. Nur Saadah memboyong  penghargaan kategori “The Most Inspiring & Women Leaders of the Year”, Jumat 6 Desember 2024. Acara tersebut memberikan award kepada 15 Winner dengan berbagai kategori,  Yayasan Nur Saadah Dimyati (YNSD) dihadiri langsung oleh  Ir. Nur Saadah, ST., M.Si., IPU., Asean Eng sebagai Founder dan Chairman dan merupakan satu-satunya perempuan yang menerima Award malam itu. Acara selain dihadiri para penerima award juga dihadiri dari KADIN. Kabar tersebut sungguh mengagumkan, selamat kepada Ir. Nur Saadah, ST., M.Si., IPU., Asean Eng atas penghargaan prestisius tersebut, pengakuan kategori “The Most Inspiring & Women Leaders of the Year” adalah bukti penghargaan atas dedikasi dan kontribusi dalam membantu masyarakat dan membangun negeri serta keberhasilanya memimpin beberapa lebaga atau institusi. Penghargaan tersebut merupakan suatu kepercayaan dan amanah yang luar biasa bagi YNSD, ini menunjukkan upaya mereka dalam menjalankan program-program kemanusiaan dan sosial telah diakui dan dihargai oleh banyak pihak. Pemberian award di maksudkan untuk mendorong pengusaha, pendidik, dan profesional dibidangnya makin berkualitas dan dipercaya oleh masyarakat, sebagai agen penggerak perubahan yang bekerja keras  dengan dedikasi tinggi untuk Indonesia yang maju dan lebih baik, sesuai program, visi, dan misi pemerintah.

Adapun proses pemilihan pemenang penghargaan  Indonesian Inspire & Best Company Award 2024 dengan Ketua Penyelenggara Laksda TNI (Purn) Gunadi, MDA meliputi:

1. Nominator penerima penghargaan diterima panitia dari beberapa Kementrian Republik Indonesia dan rekomendasi majalah Indonesian Inspire!;
2. Juri melakukan pengamatan terhadap para tokoh secara individu, pemimpin/pengelola perusahaan, organisasi, dan lembaga secara langsung maupun data-data tertulis diberbagai media masa;
3. Berdasarkan masukan tersebut dilakukan pengkajian untuk selanjutnya ditentukan sejumlah nominasi penerima Award sesuai kriteria dan kategori  yang ditentukan;
4. Para Nominator disaring lagi untuk ditetapkan sebagai pemenang yang berhak mendapatkan penghargaan dengan kriteria dan kategori yang ditentukan;
5. Panitia menyelenggarakan “Gala Winner” pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Aspek-aspek yang menjadi penilaian adalah: kinerja, prestasi, dedikasi, kredibilitas, dan inovasi serta integritas yang berdampak positif bagi masyarakat luas dalam pembangunan bangsa dan negara, Yayasan Nur Saadah Dimyati memenuhi semua kreteria yang disyaratkan karena dipimpin para Perempuan Insinyur Profesional. 

Apresiasi dan pengakuan tertinggi terhadap prestasi yang dicapai selayaknya diberikan kepada pribadi-pribadi unggul. Pencapaian berkat dedikasi dan perjuangan yang menorehkan prestasi membanggakan, membuka mata, menyentuh hati, dan menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia, masyarakat, utamanya generasi muda tergugah untuk menciptakan lebih banyak lagi inovasi  baru dalam rangka membangun keunggulan  bersaing di dunia global. Dengan bangga sembilan Bersama Media, Indonesian INSPIRE!, Nine Comunication mempersembahkan acara prestisius “Indonesian Inspire & Best Company Award 2024”  sebagai sebuah penghargaan  yang dipersembahkan  kepada  anak bangsa berprestasi, dengan maksud  menjadikan  terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, demokrasi, adil, sejahtera, maju, mandiri, baik, dan bersih  dalam meyelenggarakan negara, yang merupakan referensi positif dan pemberi dampak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam speechnya Nur Saadah menyampaikan, saya ijin meninggalkan sejenak acara dinner PII di Royal Ambarukmo Hotel untuk menghadiri undangan acara yang sangat prestisus ini, sudah sejak tanggal 4 Desember saya menginap di Royal Ambarukmo Hotel tempat digelarnya Konggres PII, rencana sampai tanggal 7 Desember. Biasanya kalau saya menerima Award saya menginap ditempat hotel yang sama dengan digelarnya Awarding Ceremony, namun karena acara Konggres PII lebih dulu dan lebih lama jadi menginapnya di Hotel tempat acara Konggres. Yogya merupakan Kota yang memberi arti sangat mendalam, di Yogya menerima bekal pendidikan S1-S2. Di Yogya dididik oleh dosen – dosen yang sangat luar biasa sehingga ada ikatan yang sangat kuat hingga saat ini, ikatan tersebut juga dengan keluarga besarnya. Saya masih ingat tiap lebaran saya bersama adik-adik saya ke Yogya untuk silaturahmi dengan keluarga dosen-dosesn saya, karena dua dari adik saya juga alumni UGM. Penghargaan yang diterima ini berkat didikan dosen-dosen saya yang mendidik dengan tanpa pamrih dan luar biasa, tanpa Beliau-Beliau saya bukan siapa-siapa. Di Yogya menemukan sahabat-sahabat sejati yang tulus tanpa pamrih, seperjuangan, hingga saat ini untuk membangun negeri. Penghargaan ini kami dedikasikan kepada Abah dan Ibu saya, dosen-dosen saya, guru-guru saya, dan sahabat- sahabat  seperjuangan, serta adik-adik yatim piyatuku yang senantiasa mendoakan hingga kuat menjalani segala cobaan dan rintangan sampai saat ini dan bisa berdiri disini.  Penghargaan ini tidak membuat kami berpuas diri namun memacu kami untuk lebih berkarya memberi manfaat seluas-luasnya, dan semoga bisa menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia. Tuturnya.

Pada waktu S2 di UGM  Nur Saadah merupakan mahasiswa pertama menulis buku yang diterbitkan oleh UGM. Selain menulis Buku Blibiografi Beranotasi Usaha Kecil Menengah (Small Medium Enterprises) disponsori oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa di New York, dan bukunya ada di perpustakaan Internasional di Hongkong yang bisa diakses 60 negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perpustakaan-perpustakaan Universitas, kantor-kantor Pemerintahan, para Pelaku UKM, NGO, Asean, dan lain-lain, Buku ini sudah diemplementasikan dengan memberikan pinjaman bergulir tanpa bunga kepada petani-penatni, dan para pelaku UKM, juga diminta Yang Mulia Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai editor buku “Menuju Jogya Propinsi Ramah Lingkungan Agenda 21 Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Daerah Istimewa Yogyakarta”, yang ditulis Prof. Otto Soemarwoto, diterbitkan oleh Kantor Sekretaris DIY. Berkat penulisan buku tersebut melihat begitu kaya dan indahnya wisata-wisata dan seluk – beluk yang ada di Yogya serta semua kebudayaan yang ada di dalam Keraton untuk meningkatkan pariwisata di Yogyakarta. Buku ini juga sudah diimplementasikan di DIY sehingga memberi nilai tambah bagi pariwisata di DIY.

Nur Saadah merupakan ketua delegasi Indonesia dari PII dalam pembangunan RS Indonesia Hebron di Palestina dan mendapat peghargaan dari para pemimpin Palestina. Sebelum berangkat ke Palestine bertemu dengan Bapak Jokowi Presiden RI ke 7 waktu Beliau bersama Menteri bersilaturahmi ke keluarga besarnya.

“Banyak yang bertanya  mengapa pergi begitu jauh ke Palestina ketika di Indonesia masih banyak yang membutuhkan,” ucapnya.

Pidato Nur Saadah memberi wawasan yang berharga tentang Yayasan Nur Saadah Dimyati, pengalaman pribadinya di Palestina terutama saat terlibat dalam Pembangunan RS Indonesia Hebron dekat Masjidil Aqsa telah menginspirasi pendirian Yayasan tersebut.

Meskipun pertanyaan tentang kebutuhan lokal di Indonesia wajar, pengalamanya  di Palestina mengajarkan pentingnya solidaritas global dan memberikan prespektif yang lebih luas tentang penderitaan manusia di seluruh dunia.

Masukan itu selalu terngiang-ngiang di telinga, membantu Palestina wajib karena Palestina yang mengakui kemerdekaan Indonesia yang pertama kali. Berawal masukkan dari kolega, masyarakat yang memerlukan, hingga yang saya lakukan menghubungi sahabat-sahabat saya waktu kuliah, alhamdulillah semua bersedia, dan sudah ada 7 cabang meliputi: DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Banten yang dipimpin para sahabat-sahabat seperjuangan Insinyur Perempuan. Kami mengurus Yayasan dengan cara yang berbeda karena kami Insinyur yang penting Goal Setnya dan memberi manfaat yang luas, dan “YANG  LEBIH PENTING dari POLITIK adalah KEMANUSIAAN”, Amanah UUD 1945 pasal 33 ayat 1: Fakir – miskin dan anak-anak terlentar dipelihara oleh negara, yang belum dipelihara oleh negara YNSD Insya Allah akan membatu semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami, tuturnya. 

Kami terinspirasi waktu kami berkunjung ke Yayasan Sultan Hasanal Bolkiah di Brunei Darusalam, Yayasan Beliau kantor pusatnya ada di dalam Supermarket namun karyanya ada di seluruh negeri Brunei, ini kalau di Indonesia sudah tanda tanya karena biasanya di Indonesia kantor Yayasan menyatu dengan bangunan – bangunan aktifitas sosialnya. Waktu kami kesana sedang ada rapat Dewan Penyantun ternyata lintas negara anggotanya ada Singapura, Malaysia, dan lain lain. Seorang kepala negara yang sangat kaya raya masih ada Dewan Penyantun dari berbagai negara, ini tentunya tidak hanya finansial yang dibahas namun kebersamaan hubungan silaturahmi satu sama lain yang saling memperkuat. Itu sebabnya kesejahteraan di Brunei sangat tinggi 1 Dollar Brunei sekitar Rp 12.000. Waktu saya ke Yordania juga berkunjung ke Yayasan yang dipimpin adik kandungnya Raja Yordan dan diterima langsung, kantor Yayasanya juga berdiri sendirian tanpa adal gedung-gedung aktifitas sosialnya. Seperti Arab Saudi ada King Salman Foundation, Jadi para negara-negara muslim rupanya rajanya pada mendirikan Foundation untuk kesejahteraan rakyatnya. 

Di Indonesia ada Yasayan Buddha Thu Chi yang sangat besar dengan fasilitas yang sangat lengkap ada di Pantai Indah Kapuk Jakarta kantor pusatnya, dari mana dananya rupanya dari patungan para Budhis. Umat muslim di Indonesia mayoritas kalau bersatu pasti jauh lebih bisa.

Beberapa negara yang sudah berkunjung ke YNSD diantaranya Korea Selatan,  Vietnam,  para BUMN, Persatuan Insinyur Indonesia, dan Nahdhatul Ulama.

Waktu kuliah Nur Saadah merupakan penerima Penghargaan sebagai “Mahasiswa Bermasa Depan Terbaik  Tingkat Nasional” dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Berkat penghargaan tersebut  Nur Saadah  diterima Presiden  dan para Menteri di Istana Negara. Banyak penghargaan yang telah diterima sejak Sekolah hingga saat ini, hingga rencana ingin membangun Galeri untuk menyimpan karya-karyanya agar bisa dinikmati masyarakat luas.

Selain mendirikan Nur Saadah Dimyati Foundation, Nur Saadah merupakan Pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri (STIESS) pada tahun 2012 di Jl. Soekarno – Hatta Km 03 Kendal – Jawa Tengah, dan Universitas Selamat Sri (UNISS) yang berdiri tahun 2016 dengan ijin pendirian oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan No. 156/KPT/I/2016, mayoritas jurusan yang dibuka adalah Fakultas Teknik, karena Nur Saadah seorang Insinyur ingin mencetak Insinyur sebanyak – banyaknya untuk membangun negeri, yang meliputi:  UNISS Kendal, UNISS  Batang,  dan UNISS Gringsing –  ketiganya berlokasi di Jawa Tengah. 

Usai menerima penghargaan Nur Saadah mengikuti kembali ke acara Konggres PII, organisasi yang sangat dicintainya yang mengabdi sejak lulus kuliah, amanah almarhum dosenya untuk mengapdi di PII. Berbagai kepercayaan yang diamanahkan dijalankan sebagai pengabdian, diantaranya Wakil Sekjen BKK-PII, Dewan Pembina BKK-PII, Wakil Sekjen PP PII dua periode, Wakil Bendum PP PII, jadi merangkap di BKK dan PP PII, dll. Di PII juga bertemu sahabat-sahabat seperjuangan yang sudah seperti saudara untuk membangun Negeri, saling memperkuat, dan menginspirasi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Gaya Hidup