Follow : Like : RSS : Mobile :

Seminar Sehari "Leading Up the Society in the Progress of Civilization"

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

Untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dalam menghadapi kemajuan peradaban global. Ada banyak tantangan, antara lain kemiskinan, terorisme, fundamentalisme, anomi, kemajuan teknologi yang mengalami dehumanisasi, dan rendahnya mutual trust.

Prof William L Gardner, DBA dari Texas Tech University yang juga Direktur dari The Institute for Leadership Research Management mengatakan Hasil-hasil penelitiannya memusatkan pada authentic leadership yang sangat relevan sebagai bahan refleksi bagi persoalan-persoalan bangsa masa kini.

Ia juga menambahkan Authentic leadership adalah sebuah kepemimpinan yang didasarkan pada nilai-nilai otentik, yakni kejujuran, nurani, dan kebenaran diri. Otentik adalah keselarasan antara pikiran dan tindakan.

"Fakta-fakta yang berkembang di lapangan menunjukkan bahwa para pemimpin tampak tidak memiliki keselarasan antara ucapan dan tindakan", ujarnya saat memberikan pemaparan dalam diskusi di Ari Suta Center di Jakarta,(13/3/2017).

Akibatnya Lanjut William,"mereka terjerat dengan kasus-kasus hukum. Pada sisi lain, fakta-fakta sosial memberikan bukti tentang lahirnya ekstremisme dan perkembangan ideologi yang salah arah".

Munculnya sebuah kritikan terhadap praktik bela negara yang dilakukan oleh Pemerintah setelah Kritik itu muncul setelah kasus pelatihan bela negara yang dilakukan oleh Kodim 0603 Lebak, Banten.

"Sejak awal hadir bela negara, banyak kritik di publik karena tidak dilandasi regulasi yang jelas. Dengan begitu, Target pelatihan bela negara tidak memiliki ukuran dan prasyarat yang jelas sehingga terkadang malah melatih kelompok paramiliter yang militeristik.", katanya.

Program Lalatihan Bela Negara oleh pemerintah tersebut sebetulnya merupakan respons atas perkembangan gerakan sosial akhir-akhir ini. Fakta bahwa mereka membutuhkan kepemimpinan yang otentik.