Follow : Like : RSS : Mobile :

Luncurkan YPP, HT Ajak Seluruh Lapisan Masyarakat Bantu dan Bangun Pesantren

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

detak- Upaya dan Kepedulian terhadap sesama terus dilakukan oleh MNC Group untuk membantu dalam berbagai hal, mulai dari aksi sosial hingga bentuk keprihatinan yang ada di masyarakat.

Salah satu bagian kepedulian serta dukungan MNC Group di Indonesia yakni mengambil peran dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa khususnya dalam hal pendidikan agama di pesantren-pesantren yang ada di seluruh Indonesia dengan meluncurkan Yayasan Peduli Pesantren.

"Yayasan Peduli Pesantren digagas untuk membantu pesantren di daerah yang kondisinya memprihatinkan", ringkas Hary Tanoesoedbjo (HT), Ketua Umum Yayasan Peduli Pesantren dalam peresmian berdirinya YPP di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Minggu (04/12/2016).

Berdirinya yayasan ini, kata Hary Tanoesoedibjo, berangkat dari pengalamannya dalam berbagi pengalaman dan ilmu kewirausahaannya ke daerah-daerah.

HT menuturkan, dalam perjalanan tersebut, ia menemui banyak pesantren yang sarana dan prasarananya memprihatinkan, terutama pesantren-pesantren dengan jumlah santri yang sedikit. "Pesantren adalah sarana pendidikan terjangkau bagi masyarakat. Dengan membangun pesantren, kita membangun masyarakat menjadi berkembang dan maju", papar CEO MNC Group ini.

HT mengajak semua pihak, baik pribadi dan golongan untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun serta memajukan pendidikan di pesantren. "Ini adalah tugas mulia kita untuk berpartisipasi membangun pesantren bersama-sama untuk memajukan Indonesia. Karena dari pesantren-pesantren inilah dapat muncul bibit serta generasi baru yang lebih berakhlak", imbuhnya.

Dia menambahkan, bahwa di Indonesia, masyarakat kita lapisan paling bawah masih banyak, "Jadi kita ingin juga membangun masyarakat Indonesia menjadi masyarakat berkembang dan maju".

HT pun berencana membuat reality show terkait pesantren. Itu bertujuan untuk menarik minat masyarakat berpartisipasi memajukan pesantren. "Kita bisa buat bedah pesantren. Ini agar supaya masyarakat melihat ada yayasan ini. Dengan harapan, partisipasi lebih baik lagi. Kalau bisa menggerakkan masyarakat Indonesia maka banyak hal yang bisa kita lakukan dengan baik", ungkapnya.

Hadir dalam acara peresmian tersebut, Pembina YPP Ahmad Rofiq; pengurus Pondok Pesantren Ash Shomadiyah dari Tuban, Gus Riza Shalihudin Habibi; Ketua Dewan Pembina YPP KH Said Aqil Siradj; Ketua Dewan Pengawas YPP KH Salahuddin Wahid; dan anggota Dewan Pembina YPP Habib Ahmad bin Abdullah Jindan, serta Sekretaris Umum YPP Fathur Rahman; dan Ketua Harian YPP Syafril Nasution.

Dalam sambutan Ketua Pengawas Yayasan Peduli Pesantren (YPP), KH Salahuddin Wahid mengatakan, menyambut baik gagasan pendirian YPP. Menurut Gus Solah panggilan akrab Salahuddin Wahid, hal ini merupakan langkah positif dan kegiatan mulia bagi kemajuan dunia pesantren

"Kami menghargai upaya ini. Semoga ini membawa kemajuan pesantren", ujar Gus Solah yang juga selaku Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng.

Gus Solah juga mengajak siapapun yang memiliki kepedulian bisa bergabung untuk bersama-sama membangun pesantren di Indonesia.

Selain itu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini juga mengungkapkan, saat ini jumlah pesantren berkisar antara 27.000 sampai 28.000. Karena itu, tentunya masih perlu perhatian dan keseimbangan antara pulau Jawa dan luar Jawa.

Sementara itu, di tempat sama, Ketua Dewan Pembina Yayasan Peduli Pesantren KH Said Aqil Siradj berpendapat, apa yang digagas HT adalah terobosan yang luar biasa, mengingat pesantren telah memiliki peranan dalam pendidikan sejak sebelum negara ini berdiri.

"Terobosan luar biasa dari Pak Hary Tanoesoedibjo yang keluar dari hati yang tulus, ingin memberikan sesuatu kepada pesantren-pesantren", ujarnya saat dijumpai rekan media usai acara tersebut.

Dalam peresmian YPP, HT langsung menyumbang Rp. 1 Miliar dari kantong pribadinya. Dan YPP juga mendapat tambahan dana sumbangan dari jajaran MNC Group hingga setidaknya uang yang sudah masuk ke yayasan mencapai Rp.2 Miliar.

Mengenai pendanaan ini, HT menyatakan targetnya dalam waktu dekat dana awal yang terkumpul bisa mencapai Rp 100 miliar, tentunya dana dari partisipasi masyarakat juga diperlukan. "Diharapkan dalam waktu dekat, bisa menyalurkan lebih dari 500 milyar untuk membantu Pesantren di seluruh Indonesia", pungkas HT. (Ton)